RSS

Pembelajaran Kooperatif

21 Jan

kooperatif

Pembelajaran dengan kooperatif adalah suatu pembelajaran yang dapat membantu siswa meningkatkan sikap positif siswa dalam dunia matematika. Sehingga dengan adanya sikap positif dapat membangun rasa kepercayaan diri mereka. Bahkan dengan sikap positif dapat menghilangkan rasa cemas terhadap matematika yang banyak dialami oleh siswa.Pembelajaran dengan sikap positif dapat menghilangkan rasa cemas terhadap matematika yang banyak dialami oleh siswa. Pembelajaran dengan kooperatif dapat meningkatkan berfikir kritis serta meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.

1 Situasi Kelas

Pada pembelajaran kooperatif yang saya lihat melalui CD materi pembelajaran di Lab. Untirta pada saat itu, guru Fitriani menerangkan materi statistika tentang ukuran pemusatan. Disini, terlihat adanya interaktif dan kerjasama didalam kelas sehingga proses pembelajaran terlihat aktif dan penuh antusiasme. Karena, saat itu dibagi oleh beberapa kelompok dimana kelompok itu diberikan kesempatan untuk berinteraksi, dengan kelompok lain untuk menyelesaikan suatu masalah. Sehingga pada kelas yang menerapkan kooperatif ini terjadi adanya suatu keterbukaan ide dalam menyampaikan gagasan.

2 Fase-fase / Tahapan dalam Pembelajaran Melalui Kooperatif

a) Fase I (Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa)

Pada fase ini guru merumuskan dahulu materi yang ada secara garis besar untuk disampaikan kepada siswa sesuai dengan kemampuan dan pemikiran siswa. Guru memiliki beberapa orang siswa sebagai media dalam penyampaian tujuan yang akan dibicarakan.

Selanjutnya siswa dibawa untuk memahami suatu masalah yang ada dengan dibagi beberapa kelompok, setelah itu guru memberikan masukan akan pengerjaannya sehingga membuat kemampuan motivasi yang tinggi kepada siswa.

b) Fase II (menyajikan informasi)

Fase ini, lebih menekankan kepada penjelasan akan maksud dan pengertian dari materi yang akan dibahas dengan menggali informasi yang ada secara bersama-sama. Dengan menggali informasi yang ada maka dapat membuka pengetahuan dan pemahaman akan materi yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa itu, sehingga informasi yang ada digali bersama-sama oleh siswa secara kelompok yang telah dibagikan.

c) Fase III (Mengorganisasikan siswa dalam kelompok)

Guru, memilih kelompok yang telah dibagikan secara heterogen sehingga tidak adanya deskriminasi terhadap kelompok yang pandai atau cenderung yang lebih aktif. Disini guru membimbing sampai mengelola kelompok yang ada. Guru melihat apakah kelompok yang sudah dapat secara interaktif membahas masalah yang ada jika kelompok yang ada cenderung siswanya pendiam maka guru harus mengkoordinasikan dan mengelola kelompok yang terbatas dengan pemikiran para siswanya.

d) Fase IV (Membimbing kelompok untuk bekerja dan Belajar).

Pada fase ini guru memberikan suatu kelompok dalam hal ini kelompok yang ada diajak untuk memecahkan suatu permasalahan yang disampaikan oleh guru secara kelompok. Tentunya masalah yang disiapkan oleh guru harus dibuat sedemikian rupa sehingga akan menimbulkan saling membutuhkan antara anggota yang satu dan anggota yang lain dalam menyelesaikan masalah. Disini, guru dituntut untuk mengarahkan membimbing dalam pengambilan langkah untuk pemecahan masalah yang ada sehingga siswa diajak juga untuk sambil mengetahui tingkat kemampuan yang dialami oleh kelompok dengan demikian guru dan siswa saling bekerja sama dalam mengatasi masalah yang ada itu.

e) Fase V (Evaluasi)

Pada fase ini, setelah guru dan siswa membimbing setiap masalah yang telah ada siswa diajak untuk mengevaluasi dan mempresentasikan dari hasil yang telah diuat dan dikerjakan oleh kelompok yang ada sehingga mengingatkan siswa untuk mengulang akan apa yang telah didapatnya dari pemahaman pemikirannya sendiri. Dengan demikian, siswa mengetahui apa yang salah dan kurang pada dirinya yang akan dirangkum dan ditambahkan oleh guru sebagai pusat dari proses pembelajaran.

Setelah siswa telah mempresentasikan semua materi akan permasalahan yang ia alami guru disini, hanya menjelaskan secara keseluruhan akan apa yang telah disampaikan berdasarkan kekurangan yang ada dan materi yang telah dipresentasikan tadi. Dengan demikian, guru menyimpulkan dan membuat penyelesaian akan permasalahan yang ada sebagai hasil dari pencepatan tujuan.

f) Fase VI (Memberikan Penghargaan)

Setelah guru menyimpulkan semua permasalahan yang telah dialami. Selanjutnya guru melihat akan apa yang telah diperoleh dari pemahaman yang didapat oleh siswa itu disini. Guru melihat dari aspek keaktifan dan bersosialisasi terhadap apa yang telah ia pahami yang pada akhirnya dapat membuka suatu pengetahuan guru pada dirinya. Sebagai penambahan semangat belajar guru pada dirinya. Sebagai penambah semangat belajar guru memberikan suatu penghargaan berupa ucapan selamat kepada kelompok yang telah banyak memberikan masukan dan pendapatnya. Sehingga dengan pemberian ucapan kata-kata yang bagus dapat menggembirakan dan membuat siswa suka dengan pembelajaran matematika dan dapat meningkatkan respon yang lebih mengarah kepada peningkatan motivasi siswa tersebut untuk lebih rajin belajar lagi dan siswa itu dapat mempertahankan akan apa yang telah ia dapatkan melalui penguatan positif yang didapatnya oleh guru itu.

3 Kelebihan

Pembelajaran dengan kooperatif pada intinya dapat meningkatkan kepekaan kita kepada orang lain. Maka kelebihanya adalah:

1. Adanya suatu kerjasama yang baik diantara siswa dalam memecahkan permasalahan yang ada dengan membebaskan siswa tersebut dalam mengemukakan pendapat dan ide-idenya.

2. Dapat membantu para siswa untuk meningkatkan sikap positif dalam pembelajaran matematika

3. Dapat membuat siswa untuk menerima setiap pendapat lain dari siswa lain sehingga mengurangi rasa minder akan siswa yang kurang pengetahuannya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Januari 21, 2013 inci Uncategorized

 

Tinggalkan komentar